About Me

My photo
si Jagung Capri - manusia bukan patung, ada jiwa tapi kosong, ada akal tapi bengong

Puisi Buat Mawar

Puisi Buat Mawar
Untuk Mawar Yang Selalu Mewangi Dalam Hati

September 13, 2011

Dalam Hati, Dalam Mimpi

aku ambil tempat duduk dan aku sandarkan belakang badanku hinggap di sofa empuk di penjuru rumah. aku helakan nafas tegar berbau rokok yang ku hisap barusan. sambil mata kero dan gigil badan tak tentu arah, aku mulakan sesi bicara serius pada orang tua di hadapanku. bertiga kami bersama pasangannya.


"kalau saya memilih rupa, tentu saja ramai gadis di luar sana yang menjadi pilihan saya. kalau saya memilih gaya masih banyak kekurangan pada setiap perempuan yang saya jumpa. kalau  saya memilih harta, tentu saja anak raja yang saya goda. tapi saya memilih yang sederhana, yang tidak ada-ada, yang bukan gila, yang redup mata memandangnya, yang sejuk hati mengenangnya. anak kalian itulah jadi pilihan saya."


tapi saya mengerti kalau gelengan kalian itu dikira satu penolakkan. dan kalau maksud harta amat bermakna bagi kalian, itu bukan milik saya yang tidak punya apa-apa. dan kalau maksud segak gaya jadi taruhan, ya, saya tidak sekacak mana berbanding lelaki di luar sana. sebab saya hanya sederhana yang biasa- biasa aja.dan kalau maksud mencari ustaz untuk dimenantukan, ternyata bukan saya pilihannya. sebab ilmu agama belum sempurna mana, tapi bisa saja ditambah, cuma perlu sedikit masa.


tapi ternyata jika benar semuanya, maka saya tidak sampai memaksa, mungkin ada rasa terkilan, tapi jangan khuatir, ia cuma perasaan bawaan saja. jauh dari hati saya berdoa moga jodohnya akan dapat yang sempurna, jauh lebih bermakna dari seorang saya. dan seikhlasnya ia satu bentuk kepasrahan, dan keredhaan atas ketentuanNya. bukan manusia itu cuma tahu merancang saja, ia kan? tak mengapa, asal yang empunya pasangan lebih bahagia, dari sepatutnya."


lalu aku bangun menamat bicara. ternyata hampir kelu aku berkata-kata. dan aku memandang ke sesosok tubuh, yang sedari awal biara duduk di balik tabir mendengar bualan sampai akhir. aku kerlingkan sejuta maaf padanya, untuk sebab bukan dia rusuk ku yang bertahun hilang sejak awal kelahiranku. dan ternyata ia cuma jadi sehelai muka surat dalam hidup untuk aku merasa apa maksudnya cinta.


"diam kami bukan maksud satu penolakkan. diam kami cuma mahu kepastian. diam kami mahu lihat keikhlasan. diam kami mahu lihat kejujuran. ternyata kami tidak mahu semua yang tersebut." dari belakang tersahut ayat yang aku kira mengkonkritkan kaki ku. saat aku berpaling, wajah yang tersembunyi di balik tabir tadi mula mengukir senyum dan aku lihat secerna sirna di wajah orang tuanya.


jadi aku mahu bicara apa lagi.... semuanya usai begitu saja.. tiada noktah, tapi ia satu permulaan....aku cuma orang biasa yang mahukan pasangan yang biasa-biasa saja. agar tak jadi buah mulut orang kelak...

September 11, 2011

Kisah Cinta & Hati

Hati takkan pernah merasa penat berkejaran bersama Cinta. Biar jauh, biar selekoh, biar merengkuh, tetap digagahkan diri bermain bersama cinta. tapi bila terjatuh, biar tercalar sikit saja sudah cukup untuk membuatkan Hati merasa sakit selamanya. Untungnya Cinta, ia boleh ditukar ganti bila saja dia suka, tapi Hati, biar seribu silih ganti, tetap, masih punya bekas sampai ke mati.


sampai satu masa, Cinta merasa bosan dan jemu,jauh menjarak dari Hati, perlahan, dan terus berlalu, waktu tidurnya Hati, tanpa secebis nota. degilnya Hati, celik saja mata, terus Cinta dulu dicarinya, meski Cinta dah tiada, tetap jejak Cinta ditagihnya. walau dia tau, Cinta sudah jauh meninggalkannya.