skip to main |
skip to sidebar
Tuhan sedang menduga aku
dan membiarkan aku hidup dengan sisa sia-sia milikku
Tuhan sedikit pun tak peduli, dan membiarkan aku menjadi mayat hidup melata di bumi subur..
yang sezarah pun tak jadi manfaat untuk ku
ya, maha hebat dugaanNya, saat aku mahu dekat padaNya....
di antara bintang-bintang itu, aku mahu kau terlihatkan.... senyuman kata yang aku lakarkan.. selagi masih belum pagi..... untuk kau rasakan keberadaanku tanpa aku di sisimu...
untuk kau rindukan tawaku...
dan lihatkan pada bulan yg terang di balik awan-awan yang selalu dengki pada cahayanya.... lihatkan hodoh wajahku yang selalu kau amati... untuk kau legarkan ruangan matamu dengannya
untuk kau simpan kenangan kita.....
dan terlihatkan kau gelap langit yang diterangi cahaya bulan bintang itu..... nyatanya ia mainan rasa dalam diriku.... dan cahaya itu cuma kamu......
untuk kau percaya takhta dalam jiwaku cuma kamu....
satu....dan selamanya........
Tidur kan cuma sebahagian dari mati......... dengan hela nafas bertuju-tuju........ cuma ada mimpi jadi ganti...... masih ada nyawa untuk dicas kembali....... dan masih tertinggal ucapan Selamat Tinggal dari diri....